Bener Nggak Sih MSG Bahaya untuk Kesehatan?

Missy Wahyu Putri
4 min readOct 25, 2020

--

Mungkin beberapa diantara kita sering banget denger kalimat “Jangan banyak makan micin ntar jadi bodoh?” “Gue udah ngurangin makan micin nih belajar hidup sehat” dan beberapa kalimat lain yang sejenis. Jadi sebenernya MSG atau yang biasa disebut micin itu bahaya nggak sih?

MSG (Monosodium Glutamat) atau yang lebih kita kenal dengan sebutan micin adalah garam yang pembentuk molekulnya sodium/natrium dan glutamate. Kalau kalian tau rumus molekul NaCl atau garam dapur, MSG dan garam dapur memiliki kesamaan molekul natrium tetapi yang membedakan adalah senyawa Cl yang diganti dengan glutamate. Nah glutamate sendiri adalah salah satu jenis asam amino non esensial bagi tubuh. Maksudnya asam amino tersebut bisa terbentuk sendiri di dalam tubuh sehingga kita tidak perlu menambahkan asam amino tersebut ke dalam makanan. Namun meskipun begitu, bukan berarti glutamate ini nggak penting ya. Fyi, glutamate sendiri memiliki peran yang cukup penting pada proses metabolisme tubuh lho! Karena dia berperan sebagai bahan baku pembentukan protein. Tau kan fungsi protein? salah satunya membentuk sel-sel baru dan menggantikan sel yang rusak. Iya jadi glutamate emang se-penting itu untuk tubuh.

Nah yang unik dari si glutamate ini sendiri adalah dia bisa bikin rasa makanan jadi makin enak karena memperkuat rasa alami dari berbagai bahan makanan yang dimasak dan menghasilkan rasa ‘gurih’ atau biasa disebut juga dengan rasa umami kalau kata orang Jepang. Glutamate sendiri sebenarnya ada secara alami dihampir semua bahan makanan yang kita makan lho, mulai dari ikan, daging, susu, sayur dan bahkan buah-buahan.

Tabel Sumber Glutamate (source: glutamate.org)

Menurut jurnal yang gue baca, dulu awal pembuatan MSG dilakukan dengan cara mengekstrak glutamate dari tumbuhan. Mungkin hal ini juga masih menjadi dasar proses pembuatan MSG pada saat ini dan yang sedikit membedakan adalah saat ini ekstraksi glutamate didapatkan dari hasil fermentasi alami tumbuhan seperti tebu atau lobak. Karena melibatkan proses fermentasi, maka peran mikroorganisme juga sangat penting.

Jadi sebenernya MSG tuh bahaya nggak sih?

Menurut FDA (U.S Food and Drug Administration), MSG masih dikategorikan sebagai zat yang cukup aman untuk dikonsumsi. Dosis yang dianjurkan FDA untuk batasan mengkonsumsi MSG sebesar 30 mg/kg berat badan. Misalnya nih berat badadan kamu 60 kg, nah maka batas maksimun dari konsumsi MSG sebaiknya tidak lebih dari 1.8 gram/hari. Sedangkan di Indonesia sendiri penggunaan MSG juga diatur dalam perka BPOM RI №23 tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan (pada bagian penguat rasa). Dalam peraturan tersebut tidak dijelaskan ADI yang spesifik atau penggunaan asam glutamate, mononatrium L-glutamat maupun monokalium L-glutamat. Kesimpulannya aman tidaknya suatu zat tergantung pada dosisnya, sama halnya dengan mengkonsumsi gula, garam, dan bahan-bahan lainnya, mengkonsumsi MSG juga ada batasannya sehingga tidak memberikan efek negative pada tubuh.

Nah dari sini mulai bisa diluruskan kan tentang stigma negative MSG? Jika seseorang mengklaim bahwa dirinya benar-benar tidak mengkonsumsi MSG, yakin saat dia makan makanan ringan, makan di food court dan fast food, jajan bakso atau mie ayam abang-abang tidak memakai MSG? Bahkan makanan yang biasa kita makan seperti mie instan juga mengandung MSG lho hehehehee. Agar lebih paham, coba lihat tabel informasi nilai gizi yang terdapat dibalik kemasan mie instan. Salah satu hal yang bisa dilihat adalah jumlah kandungan Natrium/Sodium yang berkisar antara 1000–1230 mg karena setiap produk tidak memiliki jumlah yang sama. Lalu bagaimana dengan klaim mie sehat? Klaim mie sehat tidak hanya dilihat dari jumlah kandungan natrium/sodium dan karbohidrat ya. Mungkin mereka memberikan klaim sehat karena produk tersebut tidak menambahkan bahan pengawet atau bahan yang lainnya.

Tapi mungkin setelah membaca beberapa penjelasan diatas, ada yang mengatakan “Mana ada MSG aman dikonsumsi, gue abis makan MSG tuh langsung pusing dan mual.” Efek pusing dan mual setelah makan MSG ini sebenarnya dialami banyak orang kok dan dikenal dengan Chinese Restaurant Syndrom (CRS).Berarti itu masaknya terlalu banyak nambahin MSG yah?” Eits belum tentu. Efek pusing dan mual pada CRS bukan diakibatkan oleh MSG tapi bisa saja akibat glutamate. “Lah emang beda? Bedanya apa?” Ya jelas beda dong. Diatas sudah sempat dibahas, MSG adalah zat penguat rasanya atau bahasa awamnya penyedap rasa sedangkan glutamate adalah asam amino non esensial yang ada diberbagai bahan makanan. Artinya jika seseorang merasa mual dan pusing akibat CRS, bisa jadi orang tersebut tidak toleran terhadap glutamate yang berlebihan (glutamate intolerant). Menurut beberapa artikel yang pernah gue baca, mayoritas orang yang tinggal di benua Asia memiliki kadar toleransi konsumsi glutamate lebih besar dibandingkan orang yang tinggal di benua Amerika dan Eropa. Hal ini dikarenakan beberapa bahan dan bumbu masakan seperti minyak wijen dan kecap ikan yang sering kali digunakan orang Asia mengandung glutamate alami sehingga orang-orang di benua Asia sudah terbiasa mengkonsumsi glutamate sejak kecil.

Sudah cukup jelas kan ya beberapa informasi dan hal yang perlu diluruskan mengenai MSG? Jadi MSG merupakan salah satu bahan yang cukup aman dikonsumsi asal sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika MSG adalah zat yang berbahaya, tidak mungkin kan bisa temukan secara bebas diberbagai belahan dunia? Semoga informasi ini bermanfaat yaa. Happy weekend guys!!

--

--